🐏 PERSIAPAN QURBAN 🐏
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُُ، اللهم صلِّ وسلِّم وبارِك على مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ - أَمَّا بَعْدُ
Ma’aasyiral muslimin wal muslimaat yang berbahagia
Puji syukur mariah selalu kita sampaikan kepada Allah.SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan karunia yang begitu banyak kepada kita semua, yang tidak akan sanggup kita menghitungnya. Andai satu saja nikmat bernafas dicabut Allah.SWT dari kita semua, maka semua keindahan dan kenikmatan dunia tidak akan pernah kita rasakan.
Semoga dengan selalu bersyukur pada-NYA, rahmat, nikmat dan karunia yang lebih banyak lagi akan dicurahkan-NYA untuk kita semua
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS.Ibrahim ayat : 7)
Shalawat dan salam tidak lupa selalu kita do'akan untuk Rasulullah Muhammad.SAW. Beliau manusia pilihan yang telah disucikan serta dibekali oleh Allah.SWT dan diutus-NYA sebagai Uswatun Hasanah bagi manusia umumnya dan ummat Islam khususnya, sekaligus sebagai Rahmatan lil'aalamiin
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam"
(QS.An Anbiya' ayat : 107)
Ma’aasyiral muslimin wal muslimaat yang berbahagia
Saat ini kita telah berada di Bulan Dzulqaidah 1442H. Insya-Allah kita akan menghadapi Hari Raya Idul Adh-ha 1442H, hari di mana kita disyariatkan untuk berqurban. Hari raya ini, Allah sebut dalam kitab-Nya dengan nama hari Haji Akbar (QS.At Taubah ayat : 3). Karena sebagian besar amalan haji dilakukan pada hari ini. Oleh karena itu, hari ini (yakni hari nahr) adalah hari yang paling agung di sisi Allah.SWT
Rasulullah.SAW bersabda :
إِنَّ أَعْظَمَ اْلأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ القَرِّ
“Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah Ta’ala adalah hari nahr (10 Dzulhijjah) kemudian hari qar (hari setelahnya).” (HR. Abu Dawud dengan isnad yang jayyid, takhrij al-Misykaat 2:810)
Ma’aasyiral muslimin wal muslimaat yang berbahagia
Termasuk rahmat Allah.SWT dan kebijaksanaan-NYA adalah apabila Dia mensyari'atkan suatu amal shaleh, Dia mengajak semua orang melakukannya, dan jika di antara mereka ada yang tidak sanggup melakukannya, maka Dia mensyariatkan amal shaleh yang lain sehingga mereka yang tidak mampu melakukannya tetap memperoleh pahala, di mana dengan amal saleh tersebut, Allah mengangkat derajat mereka dan menambah pahalanya
Contohnya adalah barangsiapa yang tidak mampu berwuquf di ‘Arafah, maka Allah menyariatkan baginya puasa ‘Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) yang menghapuskan dosa yang dikerjakan di tahun yang lalu dan yang akan datang, demikian pula menyariatkan untuknya berkumpul pada hari Idul Adh-ha untuk shalat Ied, berdzikr, dan berkurban
Ma’aasyiral muslimin wal muslimaat yang berbahagia
Di antara amalan yang disyariatkan Allah.SWT pada hari raya ini adalah berqurban. Berqurban adalah amalan yang utama, karena di sana seseorang mengorbankan harta yang dicintainya karena Allah, yang menunjukkan bahwa ia lebih mengutamakan kecintaan Allah.SWT daripada apa yang disenangi hawa nafsunya. Berqurban memiliki banyak hikmah, di antaranya adalah sebagai rasa syukur kepada Allah.SWT, membantu fakir-miskin dan menghibur mereka, merekatkan hubungan antara orang kaya dengan orang miskin, dan hikmah-hikmah lainnya yang begitu banyak
Ma’aasyiral muslimin wal muslimaat yang berbahagia
Qurban merupakan sunah bapak para nabi, yaitu Ibrahim. as yang diperkuat oleh syariat yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Dalam Alquran, Allah.SWT berfirman :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS. Al Kautsar ayat : 2)
Sedangkan dalam hadis diterangkan, bahwa Nabi.SAW tinggal di Madinah selama sepuluh tahun dan selalu berqurban.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Ibnu Umar, ia (Tirmidzi) berkata, “Hadis hasan.”)
Menurut sebagian ulama, berqurban bagi yang mampu hukumnya wajib. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah.SAW :
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا
“Barangsiapa yang memiliki kemampuan, namun tidak mau berkurban, maka janganlah sekali-kali mendekati tempat shalat kami (lapangan shalat ‘Id).” (Hadis hasan, Shahih Ibnu Majah 2532)
Sedangkan Ulama yang lain berpendapat bahwa hukumnya sunat mu’akkadah (sunat yang sangat ditekankan) beralasan dengan hadis berikut :
إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِى الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ
“Apabila kamu melihat hilal (bulan sabit tanda tanggal satu) Dzulhijjah, sedangkan salah seorang di antara kamu ingin berqurban, maka tahanlah (jangan dicabut) rambut dan kukunya.” (HR. Muslim)
Kata-kata “salah seorang di antara kamu ingin berqurban” menunjukkan sunatnya
Namun untuk kehati-hatian dalam beribadah, hendaknya seorang muslim tidak meninggalkannya ketika ia mampu berqurban
Ma’aasyiral muslimin wal muslimaat yang berbahagia
Semua kebaikan dapat kita temukan ketika kita mempraktikkan petunjuk Rasulullah.SAW dalam semua urusan kita. Sedangkan semua keburukan akan kita temukan ketika kita menyelisihi petunjuk Nabi kita Muhammad.SAW. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ajak kita semua untuk saling berbagi sedikit petunjuk Rasulullah.SAW dalam masalah 'ibadah qurban
1. Usia hewan yang diqurbankan
Rasulullah.SAW bersabda :
لاَ تَذْبَحُوْا إِلاَّ مُسِنَّةً ، فَإِنْ تَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَاذْبَحُوْا جَذَعَةً مِنَ الضَّأْنِ
“Janganlah kamu menyembelih kecuali yang musinnah. Namun jika kamu kesulitan, maka sembelihlah biri-biri (domba) yang jadza’ah.” (HR. Muslim dari Jabir radhiyallahu ‘anhu)
Maksud “musinnah“ adalah hewan yang sudah cukup usianya. Jika berupa unta, maka usianya lima tahun. Jika berupa sapi, usianya dua tahun. Jika kambing, maka usianya setahun, dan tidak boleh usianya kurang dari yang disebutkan. Adapun jika berupa biri-biri/domba maka yang usianya setahun. Namun jika tidak ada biri-biri yang usianya setahun maka boleh yang mendekati setahun (9, 8, 7 atau 6 bulan), tidak boleh di bawah enam bulan –inilah yang dimaksud dengan jadza’ah-
2. Hewan qurban yang utama
Hewan qurban yang utama adalah hewan qurban yang gemuk, banyak dagingnya, sempurna fisik, dan indah dipandang. Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamberklqurban dengan dua ekor biri-biri yang putih bercampur hitam lagi bertanduk. Beliau menyembelih keduanya dengan tangannya, mengucapkan basmalah dan bertakbir, dan meletakkan kakinya di sisi hewan tersebut.” (HR. Bukhari)
3. Adab menyembelih
Adabnya adalah dengan menghadap kiblat, mengucapkan basmalah dan takbir ketika hendak menyembelihnya dan berbuat ihsan dalam menyembelihnya (seperti menyegarkan hewan sembelihannya, menajamkan pisau dan tidak mengasahnya di hadapan hewan tersebut)
4. Pembagian qurban
Sunnahnya adalah orang yang berqurban memakan dari hewan qurbannya, menyedekahkannya kepada orang miskin dan menghadiahkan kepada kawan-kawannya atau tetangganya, berdasarkan firman Alah.SWT :
فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَآئِسَ الْفَقِيرَ
“Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.” (QS. Al Hajj agat : 28)
Rasulullah.SAW juga bersabda :
كُلُوا وَأَطْعِمُوا وَادَّخِرُوا
“Makanlah, berilah kepada orang lain dan simpanlah.” (HR. Bukhari)
Namun tidak mengapa disedekahkan semuanya kepada orang-orang miskin
5. Waktu berqurban
Waktunya adalah setelah shalat Ied dan berakhir sampai tenggelam matahari tanggal 13 Dzulhijjah. Termasuk sunnah Rasulullah.SAW di hari raya Idul Adh-ha adalah makan tidak dilakukan kecuali setelah shalat Ied, lalu menyembelih hewan qurban dan memakan dagingnya
6. Hewan yang tidak boleh diqurbankan
Rasulullah.SAW bersabda :
“أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي اْلاَضَاحِي: اَلْعَوْرَاءُ اَلْبَيِّنُ عَوَرُهَا, وَالْمَرِيضَةُ اَلْبَيِّنُ مَرَضُهَا, وَالْعَرْجَاءُ اَلْبَيِّنُ ظَلْعُهَا وَالْعَجْفَاءُ اَلَّتِي لَا تُنْقِي”
“Empat macam hewan yang tidak boleh dijadikan qurban, yaitu: hewan buta sebelah yang jelas butanya, hewan sakit yang jelas sakitnya, hewan pincang yang jelas pincangnya dan hewan kurus yang tidak bersumsum (sangat kurus).” (HR. Tirmidzi, ia berkata, “Hasan shahih”)
7. Bertakbir
Pada hari raya Idul Adh-ha disunnahkan bertakbir. Allah.SWT berfirman :
لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ
“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (QS. Al Hajj agat : 28)
Rasulullah.SAW bersabda :
أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللهِ تَعَالَى
“Hari tasyriq adalah hari makan, minum dan dzkrullah Ta’ala.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Hari yang ditentukan itu adalah hari raya haji dan hari tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah
Semoga bermanfa'at untuk kita semua sebagai referesi menghadapi Hari Raya Idul Adh-ha 1442H.
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADH-HA 1442H - Mohon Ma'af Lahir & Bathin
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن - والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Komentar
Posting Komentar